with Prayoga Cahayanda (25210378)
AN ANALYSIS OF THE ROLE OF RELATIONAL ASSETS FROM A RESOURCE-BASED VIEW: THE CASE OF THE FAILURE OF WIRELESS LOCAL LOOP PROVIDERS IN FRANCE
by
Gaël Bonnin, Olivier Segard, Pierre Vialle
Dari jurnal dapat disimpulkan bahwa "local loop" menjadi hambatan di negara Prancis yang menghambat kompetisi dan pengembangan pasar di bidang telekomunikasi, namun untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan WLL (Wireless Local Loop), karena WLL merupakan alternatif yang menjanjikan untuk akses broadband. Tetapi pada tahun 2001 WLL mengalami kegagalan.
Dalam hal ini yang sangat berperan penting dalam industri telekomunikasi adalah aset rasional. Disini menunjukkan bahwa daya saing sumber daya harus dinilai pada tingkat segmen pasar, dan tidak pada tingkat dari seluruh pasar. Pengenalan pasar melalui kasus suatu anak perusahaan dari kelompok telekomunikasi AS yang menawarkan layanan WLL untuk UKM disebut ABC. Beberapa survei pasar dilakukan dengan sebuah perusahaan konsultan utama untuk meramalkan kebutuhan UKM, menentukan penawaran dan menentukan argumentasi tenaga penjualan.
Hasil dari observasi pasar menunjukkan bahwa nilai jasa WLL, diukur dari segi manfaat, secara positif yang dirasakan oleh sekelompok "demanding users". Namun, juga menunjukkan bahwa manfaat ini harus diimbangi dengan atribut yang lebih umum lain yang berkaitan dengan berbasis pasar aset, seperti reputasi, cakupan pasar, hubungan komersial, pengalaman, kemungkinan kehadiran lanjutan di pasar, atau kualitas layanan. Akhirnya, kita menemukan bahwa France Telecom mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari brand image yang lebih baik dari pada perusahaan yang lainnya. Oleh karena itu, salah satu alasan dari kegagalan relatif dari operator WLL adalah bahwa manfaat yang terkait dengan teknologi baru ini tidak bisa menyeimbangkan berbasis pasar aset yang dikembangkan oleh France Telecom dari waktu ke waktu.
Hasil dari observasi menyimpulkan bahwa dengan melihat dari perspektif ekonomi politik pada prospek reformasi iklim usaha di Afrika, faktor-faktor yang penting untuk perkembangan sektor bisnis Afrika adalah adat, minoritas dan investor asing. Yang terakhir ini memiliki produktivitas yang jauh lebih tinggi dan kecenderungan lebih besar untuk melakukan ekspor, namun iklim usaha Afrika yang kurang baik dan kecenderungan untuk mengatasi ini dengan bekerja dalam jaringan etnis memperlambat bisnis baru dan dapat menurunkan insentif dari bagian penting dalam komunitas bisnis yang merupakan sebuah tekanan agresif untuk reformasi. Meskipun reformasi bergerak maju di beberapa negara, ini memperlambat dampak reformasi dan menimbulkan kemungkinan bahwa negara-negara menetap menjadi negara yang memiliki keseimbangan produktivitas yang rendah. Jurnal diakhiri dengan diskusi dari temuan dalam reformasi untuk meningkatkan daya saing dan diversifikasi perekonomian Afrika
BUSINESS ENVIRONMENT AND COMPARATIVE ADVANTAGE IN AFRICA:
EVIDENCE FROM THE INVESTMENT CLIMATE DATA
Zaman
dahulu, keunggulan komparatif belum dapat dibuktikan sebagai salah satu alasan
kenapa suatu perusahaan dapat mengungguli perusahaan saingannya. Namun,
sekarang sudah banyak jurnal-jurnal yang membahas tentang keunggulan komparatif
dan dampaknya bagi perusahaan. Jurnal ini membahas teori-teori
baru yang melihat evolusi dari keunggulan komparatif dipengaruhi oleh iklim bisnis dan oleh ekonomi eksternal antara kelompok perusahaan yang termasuk ke dalam sektor terkait. Secara
makro, dapat diperkirakan bahwa perusahaan-perusahaan Afrika memiliki biaya yang tinggi jika dibandingkan
dengan tingkat pendapatan
dan produktivitasnya.
Jurnal
ini melakukan observasi terhadap surve World
Bank’s Investment Climate Assessments (ICAs) dan survei investment climate (IC) pada level
perusahaan di
tahun 2000-2004. Jurnal ini
membuktikan pentingnya
pengaruh biaya tidak langsung yang
tinggi dan kerugian yang berhubungan dengan
lingkungan bisnis dalam menurunnya produktivitas perusahaan Afrika
dibanding terhadap perusahaan
yang sejenis di negara lain.
Hasil dari observasi menyimpulkan bahwa dengan melihat dari perspektif ekonomi politik pada prospek reformasi iklim usaha di Afrika, faktor-faktor yang penting untuk perkembangan sektor bisnis Afrika adalah adat, minoritas dan investor asing. Yang terakhir ini memiliki produktivitas yang jauh lebih tinggi dan kecenderungan lebih besar untuk melakukan ekspor, namun iklim usaha Afrika yang kurang baik dan kecenderungan untuk mengatasi ini dengan bekerja dalam jaringan etnis memperlambat bisnis baru dan dapat menurunkan insentif dari bagian penting dalam komunitas bisnis yang merupakan sebuah tekanan agresif untuk reformasi. Meskipun reformasi bergerak maju di beberapa negara, ini memperlambat dampak reformasi dan menimbulkan kemungkinan bahwa negara-negara menetap menjadi negara yang memiliki keseimbangan produktivitas yang rendah. Jurnal diakhiri dengan diskusi dari temuan dalam reformasi untuk meningkatkan daya saing dan diversifikasi perekonomian Afrika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar