JUDUL PENELITIAN
ANALISIA ELASTISITAS PERMINTAAN INPUT DAN
ELASTISITAS PENAWARAN OUTPUT BAWANG MERAH DITINJAU DARI FUNGSI PRODUKSI DI DESA
SRIGADIG
PENGARANG
NUR
RAHMAWATI DAN ENI INSTIYANTI
TEMA/TOPIK PENELITIAN
TINGKAT ELATISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN BAWANG
MERAH DI INDONESIA
LATAR BELAKANG PENELITIAAN
Memasuki
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT II), sektor Pertanian masih
menjadi perhatian di samping sektor Industri. Pertanian yang tangguh akan dapat
mendukung sektor industri. Dalam sektor pertanian pemerintah telah menetapkan
pengembangan berdasarkan skala prioritas. Prioritas pertama ditujukan pada
pengembangan tanaman hortikultura yang selama ini diimpor dari luar negeri,
seperti bawang merah. Adapun masalah yang banyak dihadapi petani bawang merah
yaitu fluktuasi harga. Fluktuasi harga disebabkan oleh adanya
ketidak-seimbangan antara permintaan dan penawaran juga dipengaruhi oleh jumlah
dan harga faktor produksi (input) yang digunakan. Oleh karena itu petani perlu
mengetahui harga bawang merah, harga faktor produksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahannya.
Riset
Terdahulu
Faktor
produksi dalam suatu proses pertanian dibedakan menjadi faktor produksi
tetap dan faktor produksi variabel. Hubungan fisik antara faktor produksi
(input) dengan produksi (output) digambarkan dalam bentuk fungsi produksi:
Y = f(x)
di mana Y : produksi (output)
x : faktor produksi (input)
di mana Y : produksi (output)
x : faktor produksi (input)
Fungsi
produksi mempunyai sifat dualitas dengan fungsi biaya, sehingga dari fungsi
produksi dapat mencerminkan fungsi biaya atau fungsi biaya merupakan fungsi
invers dari fungsi produksi. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Fungsi produksi : Y = f(x)
Fungsi biaya : X = v. f^-1(Y)
Dengan diketahui fungsi biaya total dapat diturunkan fungsi biaya marginal yang tidak lain adalah penawaran output. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
π = TR - TC
Syarat keuntungan maksimal adalah turunan pertama dari fungsi keuntungan terhadap output = 0 atau dπ/dy = 0, sehingga akan diperoleh MC=MR=p (harga output)
HIPOTESIS PENELITIAN
·
Diduga
penggunaan faktor produksi bawang merah belum efisien.
·
Diduga
permintaan input akibat adanya perubahan harga output bersifat elastis.
·
Diduga penawaran
output akibat adanya perubahan harga input bersifat tidak elastis.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk
mengetahui tingkat permintaan input dan penawaran output yang diakibatkan oleh
perubahan harga.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
dilakukan di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul dengan sampel
petani sejumlah 60 orang dengan menggunakan model analisis fungsi
produksi Cobb-Douglas, yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan
dua variabel atau lebih, variabel yang satu disebut variabel independent (Y)
dan yang lain disebutvariabel dependent (X) untuk mewakili hubungan output
untuk input. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan fktr produksi
menggunakan fungsi :
Sedangkan
elastisitas permintaan input akibat adanya perubahan harga output dapat
dirumuskan dengan :
Elastisitas penawaran output akibat adanya perubahan harga input dapat
dirumuskan dengan :
Sumber & Teknik Pengambilan
Data
Sumber
Data
Data
primer bersumber dari hasil penelitian pada petani di Desa Srigading, Kecamatan
Sanden, Kabupaten Bantul yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Teknik pengumpulan data
- Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
Hasil
analisis menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi
bawang merah adalah lahan, perekat, dan tenaga kerja luar
keluarga pada tingkat signifikansi sebesar 10 persen. Sedangkan
faktor produksi bibit, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCI, pupuk ZA, insektisida,
fungisida, dan tenaga kerja luar keluarga, mempunyai kecenderungan dalam
mempengaruhi produksi bawang merah yaitu bisa meningkatkan ataupun menurunkan
produksi bawang merah. Koefisien determinasi sebesar 87,27 persen. Ini berarti
keragaman produksi bawang merah dapat dijelaskan oleh kesebelas perubah (faktor
produksi) tersebut. Sedangkan 12,73 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
diikutsertakan.
Elastisitas permintaan input akibat adanya perubahan harga output sebesar 78,128 (elastis) artinya setiap ada kenaikan harga bawang merah sebesar 1% maka permintaan terhadap input naik sebesar 78,218 persen ceteris paribus. Sedangkan elastisitas penawaran output akibat adanya perubahan harga input sebesar -77,125 (tidak elastis) artinya setiap ada kenaikan harga input (faktor produksi) sebesar 1 persen maka penawaran bawang merah akan turun sebesar 77,125 persen ceteris paribus.
Elastisitas permintaan input akibat adanya perubahan harga output sebesar 78,128 (elastis) artinya setiap ada kenaikan harga bawang merah sebesar 1% maka permintaan terhadap input naik sebesar 78,218 persen ceteris paribus. Sedangkan elastisitas penawaran output akibat adanya perubahan harga input sebesar -77,125 (tidak elastis) artinya setiap ada kenaikan harga input (faktor produksi) sebesar 1 persen maka penawaran bawang merah akan turun sebesar 77,125 persen ceteris paribus.
Nilai elastisitas permintaan input maupun elastisitas penawaran output tersebut ternyata terlalu besar. Hal ini dikarenakan perhitungan elastisitas tersebut merupakan turunan dari fungsi produksi tidak secara empirik. Sehingga kesalahan dalam menentukan parameter pada fungsi produksi akan berpengaruh terhadap perhitungan elastisitas permintaan maupun penawaran. Keadaan sangat berkaitan dalam penelitian ini, yang mana penggunaan faktor produksinya tidak efisien. Dengan penggunaan input yang tidak efisien, apabila ada perubahan harga input (faktor produksi) maupun harga output (bawang merah) maka petani akan merubah penggunaan faktor produksi dalam jumlah yang cukup besar.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Terbatas
pada penelitian yang dilakukan di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten
Bantul, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan faktor produksi lahan, perekat,
dan tenaga kerja luar keluarga pada usaha tani bawang merah belum dilakukan
secara efisien.sedangkan elastisitas permintaan input akibat adanya perubahan harga
output sebesar 78,128 (elastis). Dan elastisitas penawaran output akibat adanya
perubahan harga input sebesar -77,125 (tidak elastis).adpun upaya yang
harusdilakukan seperti mengaktifkan kegiatan penyuluhan, supaya produksi bawang
merah dapat seoptimal mungkin. Dengan demikian, penggunaan faktor
produksi bawang merah bisa lebih efisien dan nilai elastisitas permintaan input
maupun elastisitas penawaran output tidak terlalu besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar