Senin, 14 November 2011

Tata Kalimat


Kalimat adalah kumpulan kata-kata yang memiliki subjek (S) dan preidkat (P). Jika keduanya tidak dimiliki, berarti itu bukan kalimat, melainkan frasa. Dalam kalimat yang utuh, harus di awali dengan huruf kapital dan di akhiri tanda baca seperti titik (.), tanda seru (!), tanda tanya (?).

Jenis Kalimat Menurut Gramatikalnya

   A.     Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah suatu kalimat yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. kalimat dapat diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.

Kalimat Tunggal
Susunan Pola Kalimat
Anjing berlari.
Adik minum susu.
Ibu membeli ikan di pasar.
S-P
S-P-O
S-P-O-K

    B.     Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk yaitu suatu bentuk kalimat yang dapat diperluas, hasil penggabungan atau perluasan kalimat tunggal, sehingga membentuk satu pola kalimat baru disamping pola yang ada.

Ciri-ciri kalimat majemuk :
·         Ada penggabungan atau perluasan kalimat-kalimat inti
·         Perluasaannya menghasilkan kalimat baru
·         Mempunyai subjek dan predikat lebih dari satu (S-P)

Memperhatikan hubungan pola-pola kalimat pada kalimat majemuk, dapat kita bagi atas :

1)      Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu kalimat gabungan yang berhubungan antara pola-pola kalimat didalamnya, sejajar dan sederajat.

Ciri-ciri :
·         Kedudukan pola-pola kalimat sama derajatnya.
·         Berkata lugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraannya.
·         Pola umum uraian jabatan kata : S – P + S – S

Contoh :  Ayah berangkat ke kantor dan ibu pergi ke pasar.
                S             P           K               S       P          K                      

Melihat sifat hubungan kesetaraannya, kalimat majemuk setara dibagi atas :

a.       Hubungan penambahan (setara sejalan)

Kalimat majemuk setara sejalan menggunkan kata-kata tugas / penghubung : dan, serta, lagi
pula, dan sebagainya.
Contoh :
-   Kami membaca dan mereka menulis
-   Dosen mulai bercerita serta kami asyik mendengarkan.

b.      Hubungan Pertentangan

Kalimat majemuk setara pertentangan menggunakan kata-kata penghubung : tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan.
Contoh :
-   Dia sangat rajin tetapi adiknya pemalas.
-   Ia bukan seorang peneliti, melainkan seorang pedagang.
-   Danau Toba terletak di Sumatera Utara, sedangkan Danau Poso terletak di Sulawesi Tengah.

c.       Hubungan Memilih

Biasanya memakai kata tugas : atau, baik, maupun.
Contoh :
-   Kamu mau minum teh atau kopi?
-   Baik anda sendiri yang datang maupun diwakilkan, sama saja.

d.      Hubungan Sebab Akibat

Menggunakan kata-kata tugas : sebab itu dan karena itu.
Contoh :
-   Budi tidak belajar dengan sungguh-sungguh, karena itu saat ujian ia mendapatkan nilai jelek.

2)      Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya di perluas, sehingga perluasannya itu membentuk satu atau beberapa ppola kalimat baru, selain pola yangn sudah ada. Bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk pola kalimat bar itu disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang tetap disebut induk kalimat. Sifat anak kalimat menggantikan jabatan kata dalam kalimat tunggal, karena itu kedudukan anak kalimat bergantung kepada induk kalimat.

Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal dengan adanya :

a.       Kalimat majemuk bertinggkat dengan anak kalimat perluasan subjek.
Contoh : Fenty tampil di atas panggung.
               S               P                O
Fenty Effendi, seorang penyanyi tenar sedang tampil di atas panggung.
             S                         P                                P                   O
Anak kalimat perluasan subjek                                      Induk kalimat
b.      Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat perluasan predikat.
Contoh :  Katanya begitu.
                         S             P
Katanya bahwa ia tidak sengaja memecahkan kaca jendela itu.
      S                                     anak kalimat perluasan predikat

c.       Kalimat majemuk bertingkat dengan perluasan objek.
Contoh : Gina menyaksikan pertunjukkan.
                      S                 P                       O
Gina menyaksikan murid-murid menari.
   Induk kalimat       anak kalimat perluasan objek

d.      Kalimat majemuk bertingkat dengan perluasan keterangan.
Contoh :  Ayah pulang malam hari.
                      S              P                K
Ayah pulang ketika kami makan malam.
Induk kalimat    anak kalimat perluasan keterangan

Catatan : anak kalimat tidak selamanya harus di depan, tetapi dapat pula di tengah dan di belakang, tergantung pada bagian-bagian mana dari kalimat tunggal yang di perluasnya.

3)      Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagian nya di rapatkan, karena kata-kata/ frase dalam kalimat tersebut menduduki jabatan yang sama. Perapatannya dengan cara menghilangkan unsur-unsur yang sama, misalnya subjek, predikat, objek dan keterangannya yang sama dapat di hilangkan.
Contoh :
-   Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
-   Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
-   Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
·         Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)

4)      Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu kalimat kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat kombinasi kalimat majemuk setara, rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh :
       -   Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
       -   Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
       -   Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
     ·       Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)

2 komentar: