Price control terbagi menjadi dua
yaitu Price Ceiling dan Price Floor. Di sini akan dibahas masalah kenapa Price
Ceiling menyebabkan Shortage dan Price Floor menyebabkan Surplus.
A.
Price Ceiling menyebabkan Shortage
Price Ceiling atau harga tertinggi adalah harga barang maksimal yang boleh ditetapkan penjual, biasanya
ditentukan oleh pemerintah. Sedangkan shortage adalah penurunan penawaran yang menyebabkan kekurangan. Nah dari
definisi di atas dapat di ambil kesimpulan kenapa price ceiling menyebabkan
Shortage. Kembali lagi kepada kbijakan
pemerintah yang menetapkan harga ekuilibriumnya.
Seperti pada gambar di atas bahwa pada harga $8 karena
harga cukup rendah prodesen hanya mau menjual barangnya sebanyak 100 unit dan
konsumen ingin membeli sebanyak 180 unit. Akibatnya terjadi kekurangan barang
sebanyak 80 unit. Ketika Price Ceiling ditetapkan oleh pemerintah di bawah harga pasar, akan ada kelebihan
permintaan dan kekurangan penawaran. Produsen tidak akan memproduksi dalam
jumlah banyak pada harga yang rendah, sementara konsumen akan menuntut lebih
karena barang lebih murah. Sehingga banyak orang yang ingin membeli pada harga
yang lebih rendah tapi tidak bisa. Ini akan menyebabkan kelangkaan.
Jika konsumen tidak dapat memperoleh barang yang di
butuhkan karena harga eceran yang tinggi mengurangi kuantitas, ini akan
mendorong mereka untuk beralih ke pasar gelap (black market). Mereka yang akan memperoleh barang dalam penawaran
pendek akan mendapatkan keuntungan
secara ilegal dengan harga lebih tinggi dari pada harga pasar. Kenapa? Harga pasar
gelap lebih tinggi dari pada pasar bebas karena barang yang terdapat dalam
pasar bebas terbatas dan tidak ada pilihan lain untuk mendapatkan barang yang
dibutuhkannya.
B.
Price Floor menyebabkan Surplus
Price Floor kebalikan dari Price Ceiling, yaitu harga minimum untuk perdagangan yang
diizinkan yang bertujuan untuk menciptakan harga di atas harga
keseimbangan. Keadaan ini dimana terjadi
kelebihan penawaran atas suatu barang akan terdai surplus atau kelebihan barang
tersebut, sedangkan keadaan di mana terjadi kelebihn permintaan berarti terjadi
kekurangan barang dalam masyarakat.
Dari gambar di atas,
dijelaskan bahwa produsen yang ingin menjual barangnya sebanyak 180 unit, sedangkan konsumen hanya bersedia membeli barang
sebanyak 100 unit pada harga $8. Berarti ada kelebihan barang yang ditawarkan
(surplus) sebanyak 80 unit. Jika ini terjadi, produsen yang tidak dapat
meramalkan keadaan di masa akan datang, akan kesulitan untuk memproduksi barang
yang lebih besar dimana harga baru akan memotong kurva penawaran mereka. Tanpa sepengetahuan
mereka, konsumen tidak akan membeli barang yang banyak dengan harga yang lebih
tinggi sehingga barang-barang yang tidak terjual akan kadaluarsa.
Sumber : http://www.econport.org/content/handbook/Equilibrium/Price-Controls.html
Sumber : http://www.econport.org/content/handbook/Equilibrium/Price-Controls.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar