Rabu, 20 Juni 2012

Biaya Dana



Dilihat dari gambar diatas bahwa di sisi Assets merupakan penyalur dana (pengguna dana) sedangkan pada sisi Liabilities adalah penghimpun dana (sumber dana), artinya sumber dana dari masyarakat untuk keuntungan bank. Jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun, maka akan menguntungkn bank itu, begitu juga sebaliknya. Seluruh dana bank yang ada memiliki nilai dan harga yang dicerminkan dengan tingkat suku bunga. Misal pada deposito ada tingkat suku bunga yang harus dibayar oleh bank ke pinjaman-pinjaman berupa obligasi seperti call money. Namun pada Capital terdapat dua profit yaitu ada yang ditahan untuk kegiatan operasional (modal) dan ada yang dibagikan untuk share/deviden.

Besar biaya yang dikeluarkan terhadap simpanan masyarakat disebut biaya dana. Dari sumber dana yang paling besar adalah deposit, kemudian capital dan terakhir securities. Deposit menjadi tolok ukur karena memiliki dana yang paling besar, itu berarti dana ini harus ditutupi dari kegiatan operasi.  Kegiatan operasi selanjutnya yang memberikan keuntungan paling besar adalah loan, kemudian other assets lalu securities disusul oleh cash reserves. Cash reserve sangat kecil, sebab cash reeserve akan memberi keuntungan jika bank dapat memberikan call money. Namun Loan danSecurities lebih menguntungkan lewat obligasi dan stock (pasar modal) jika menang vendor. Atau keuntungan dari pasar uang lewat valas atau forex. Misalkan : bank memiliki kurs jual dan kurs beli, kurs jual $9.850 dan kurs beli $9.350, artinya bank beli seharga $9.350 dan ketika ada yang mau membeli harga menjadi $9.850 memiliki selisih $500 yang disebut Increassing Wallet Shares.

Increassing Wallet Shares yaitu terapan untuk menggali dana dari masyarakat, baik masyarakat yang menyimpan uang maupun yang meminjam uang. Untuk dapan menerapkan Increassing Wallet Shares , loan dan deposit harus dibesarkan, karena semakin banyak nasabah maka akan semain baik, misalkan saja,  bank lebih suka meminjamkan Rp1.000 ke 100 nasabah dibandingkan bank meminjamkan Rp100.000 ke 1 nasabah, ini disebut Legal Lending Limited (aturan loan).

Deposito dan loan sangat berpengaruh bagi pemerintah, makanya pemerintah mengaatur ketat mengenai loan. Bank tidak boleh banyak beroperasi di securities sebab ekonomi nantinya bisa mandek karena kegiatan di pasar modal dan pasar uang bukan bank dan pasar industri. Sehingga bank harus lebih banyak beraktivitas di sektor loan. Maka muncullah aturan-aturan loan seperti LDR, KUK, LLL dan kolektibilitas kredit. Kolektibilitas kredit adalah kemampuan bank untuk menghimpun kreditnya (menghitung kredit macet), dan harus dihitung proporsinya jika semua orang meminjam uang otomatis kreditnya tidak lancar. Jika macet, loan tidak bisa menutupi keuntungannya di deposit maka bank harus mencari keuntungan lain di Securities (pasar modal dan pasar uang).


Ketika ada masyarakat surplus dan masyarakat minus melewati bank, berarti masyarakat menyimpan uang dan bank meminjamkan uang ke masyarakat. Jika langsung lewat pasar modal melalui stock dan obligasi, lewat pasar modal bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan, karena dari stock bisa dapat deviden dan capital gain.

Contoh pada grafik pasar modal di bawah. 1 slot  saham  harganya 10.890 jam 10.30 tgl 5 juni, kemudian harganya menjadi 12.890 jam 14.10 tgl 5 juni. Terdapat selisiih 2000, jika dijual disebut dengan capital gain. Jika belum dijual itu disebut potensial gain.
Pada grafik Istilah Bearish adalah penurunan sedangkan Bullish adalah kenaikan. Jika disaat 12.890 berharap nilainya bisa naik lagi, maka ditahan (hedge) dititik itu agar tidka dijual. Namun kenyataannya nilainya terus menurun, maka dia mengalami potensial loss. Syarat untuk menahan (hedging) harus memiliki cukup modal karena sudah mengalami rugi 7000. Proses ini jarang terjadi di pasar modal, biasanya ini terjadi di pasar uang, karena ini hitungannya masih jam, kalo di pasar uang hitungannya sudah detik dan menit.

Kalau di pasar modal belinya saham, tapi kalau di pasar uang yang dibeli adalah indeks/nilai. Di Pasar Modal juga ada, namanya beli index. Index-index yang sering dibeli ini diambil dari saham-saham Blue Chip (saham yang paling aktif di Pasar Modal), yaitu Dou Joes index dan hang seng index. Ukuran aktif itu adalah sahamnya memberikan prospek yang lebih baik.

Pada grafik Istilah Bearish adalah penurunan sedangkan Bullish adalah kenaikan. Jika disaat 12.890 berharap nilainya bisa naik lagi, maka ditahan (hedge) dititik itu agar tidka dijual. Namun kenyataannya nilainya terus menurun, maka dia mengalami potensial loss. Syarat untuk menahan (hedging) harus memiliki cukup modal karena sudah mengalami rugi 7000. Proses ini jarang terjadi di pasar modal, biasanya ini terjadi di pasar uang, karena ini hitungannya masih jam, kalo di pasar uang hitungannya sudah detik dan menit.

Kalau di pasar modal belinya saham, tapi kalau di pasar uang yang dibeli adalah indeks/nilai. Di Pasar Modal juga ada, namanya beli index. Index-index yang sering dibeli ini diambil dari saham-saham Blue Chip (saham yang paling aktif di Pasar Modal), yaitu Dou Joes index dan hang seng index. Ukuran aktif itu adalah sahamnya memberikan prospek yang lebih baik.

Jika di pasar uang, dapat keluar masuk pasar dari mana saja, isi terjadi di valas/forex. Seperti pada grafik, bisa di 12.890 beli atau di 7.890 atau 10.890. artinya lembaga keuangan punya fleksibilitas tinggi karea bisa main di sisi securities tetapi hars memenuhi LDR juga.
Besar loan yang disalurkan membuat LDR semakin besar, begitu juga sebaliknya. Ekspansi kredit untuk meningkatkan loan, bank harus berusaha menjual produknya hingga mendapatkan loan yang besar. Seperti gambar di atas, bank A lebih besar ekspansinya dari bank B, berdaasarkan tolok ukur presentase LDR. Jika ada bank melakukan ekspansi kredit diharapkan loan ditingatkan (LDR juga meningkat), kalo rekapitulasi berarti capital bertambah dan mungkin menurunkan LDR, tetapi kalau loan nya juga tidak signifikan. Ada pengaruh antara rekapitalisasi terhadap profit. Sebelum ke profit, masuknya ke LDR dulu, melihat bagaimana posisi LDR nya.  Sehingga munculah Net Interest Margin (NIM) mengenai interest spread yaitu kegiatan operasional, melihat margin dari interestnya. Margin interest nya ini dari volume loan dan volume deposit beserta tingkat bunganya. Dua hal yang berpengaruhi dalam penentuan profit dalam operasional bank yaitu volume deposit & volume loan dan tingkat bunganya.

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus