Secara garis besar, masyarakat
Indonesia terutama kalangan industri antusias dengan rencana pemerintah untuk
mendirikan pembangkit tenaga nuklir (PLTN) khususnya masyarakat Jepara, karena
secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian bangsa dan menciptakan
jutaan lapangan kerja baru selama beberapa dekade ke depan.
Tenaga nuklir diharapkan bisa
menjadi sumber energi masa depan Indonesia. Karena tenaga nuklir memiliki
manfaat yang sangat banyak. Dengan adanya tenaga nuklir, diyakini bisa menambah
pasokan listrik di Indonesia, terutama di pulau padat penduduk seperti yang ada
di pulau Jawa. Serta dapat menambah pendapatan nasional dan pendapatan
perkapita.
|
Seperti yang terlihat pada rumus,
bahwa pendapatan nasional (Y) akan naik apabila konsumsi (C), investasi (I) dan
pemerintah (G) juga naik. Dalam hal ini, sektor perusahaan (PLTN) akan memberikan
pendapatan kepada berbagai jenis sumber daya, yaitu tenaga kerja mendapat upah
gaji, tanah mendapat sewa, modal mendapatkan bunga dan perusahaan akan
mendapatkan keuntungan. Dengan adanya PLTN di Jepara, masyarakat Jawa Tengah khususnya
tidak lagi kesulitan untuk malasah listrik, karena dengan harga murah
masyarakat akan lebih banyak mengkonsumsi tenaga listrik dari PLTN daripada menggunakan
diesel yang harganya tinggi. Kemudian investasi juga akan meningkat karena investor
akan banyak yang masuk ke Jepara dengan mengembangkan sektor pengolahan hasil
peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan, industri dan lainnya. Dengan kata
lain investor menyediakan banyak peluang lapangan kerja yang bermanfaat untuk
mengurangi jumlah pengangguran daerah yang semakin meningkat dan menyebabkan
pendapatan nasional juga meningkat. Di sini, peran pemerintah sangatlah penting
untuk meningkatkan pendapatan nasional karena pemerintah sebagai penguasa yang memberikan izin beroperasi.
Karena minimnya bahan baku untuk
Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir di Indonesia, PLTN Indonesia
mengambil dari pasar dunia karena harganya lebih murah. Hal ini dapat membuat
nilai ekspor indonesia lebih kecil dari pada impor ( X < M) serta akan
membesarkan budget deficit perdagangan luar negeri akibat nilai ekspor
lebih rendah dibandingkan nilai impor, ini yang menyebabkan pendapatan nasional
turun. Dengan kata lain, jika adanya budget
deficit pemerintah akan melakukan pengeluaran yang sangat besar untuk
menutupi itu. Jika pengeluaran lebih besar dari pajak yang didapat ( Y > T)
, maka pemerintah harus mencari pinjaman ke masyarakat dengan menjual surat
utang negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar