Dilihat dari gambar diatas bahwa
di sisi Assets merupakan penyalur dana (pengguna dana) sedangkan pada sisi
Liabilities adalah penghimpun dana (sumber dana), artinya sumber dana dari
masyarakat untuk keuntungan bank. Jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun, maka akan menguntungkn bank itu, begitu juga sebaliknya. Seluruh dana bank yang ada memiliki nilai dan harga yang dicerminkan dengan tingkat suku bunga. Misal pada deposito ada
tingkat suku bunga yang harus dibayar oleh bank ke pinjaman-pinjaman berupa
obligasi seperti call money. Namun pada Capital terdapat dua profit yaitu ada
yang ditahan untuk kegiatan operasional (modal) dan ada yang dibagikan untuk
share/deviden.
Besar biaya yang dikeluarkan terhadap
simpanan masyarakat disebut biaya dana. Dari sumber dana yang paling besar
adalah deposit, kemudian capital dan terakhir securities. Deposit menjadi tolok
ukur karena memiliki dana yang paling besar, itu berarti dana ini harus
ditutupi dari kegiatan operasi. Kegiatan operasi selanjutnya yang
memberikan keuntungan paling besar adalah loan, kemudian other assets lalu
securities disusul oleh cash reserves. Cash reserve sangat kecil, sebab cash
reeserve akan memberi keuntungan jika bank dapat memberikan call money. Namun
Loan danSecurities lebih menguntungkan lewat obligasi dan stock (pasar modal)
jika menang vendor. Atau keuntungan dari pasar uang lewat valas atau forex.
Misalkan : bank memiliki kurs jual dan kurs beli, kurs jual $9.850 dan kurs
beli $9.350, artinya bank beli seharga $9.350 dan ketika ada yang mau membeli
harga menjadi $9.850 memiliki selisih $500 yang disebut Increassing Wallet
Shares.
Increassing Wallet Shares yaitu
terapan untuk menggali dana dari masyarakat, baik masyarakat yang menyimpan
uang maupun yang meminjam uang. Untuk dapan menerapkan Increassing Wallet
Shares , loan dan deposit harus dibesarkan, karena semakin banyak nasabah maka
akan semain baik, misalkan saja, bank
lebih suka meminjamkan Rp1.000 ke 100 nasabah dibandingkan bank meminjamkan
Rp100.000 ke 1 nasabah, ini disebut Legal Lending Limited (aturan loan).
Deposito dan loan sangat
berpengaruh bagi pemerintah, makanya pemerintah mengaatur ketat mengenai loan.
Bank tidak boleh banyak beroperasi di securities sebab ekonomi nantinya bisa
mandek karena kegiatan di pasar modal dan pasar uang bukan bank dan pasar
industri. Sehingga bank harus lebih banyak beraktivitas di sektor loan. Maka
muncullah aturan-aturan loan seperti LDR, KUK, LLL dan kolektibilitas kredit.
Kolektibilitas kredit adalah kemampuan bank untuk menghimpun kreditnya
(menghitung kredit macet), dan harus dihitung proporsinya jika semua orang
meminjam uang otomatis kreditnya tidak lancar. Jika macet, loan tidak bisa
menutupi keuntungannya di deposit maka bank harus mencari keuntungan lain di
Securities (pasar modal dan pasar uang).
Ketika ada masyarakat surplus dan
masyarakat minus melewati bank, berarti masyarakat menyimpan uang dan bank
meminjamkan uang ke masyarakat. Jika langsung lewat pasar modal melalui stock
dan obligasi, lewat pasar modal bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan,
karena dari stock bisa dapat deviden dan capital gain.
Contoh pada grafik pasar modal di bawah. 1 slot
saham harganya 10.890 jam 10.30
tgl 5 juni, kemudian harganya menjadi 12.890 jam 14.10 tgl 5 juni. Terdapat
selisiih 2000, jika dijual disebut dengan capital gain. Jika belum dijual itu
disebut potensial gain.
Pada grafik Istilah Bearish
adalah penurunan sedangkan Bullish adalah kenaikan. Jika disaat 12.890 berharap
nilainya bisa naik lagi, maka ditahan (hedge) dititik itu agar tidka dijual.
Namun kenyataannya nilainya terus menurun, maka dia mengalami potensial loss.
Syarat untuk menahan (hedging) harus memiliki cukup modal karena sudah
mengalami rugi 7000. Proses ini jarang terjadi di pasar modal, biasanya ini
terjadi di pasar uang, karena ini hitungannya masih jam, kalo di pasar uang hitungannya
sudah detik dan menit.
Kalau di pasar modal belinya
saham, tapi kalau di pasar uang yang dibeli adalah indeks/nilai. Di Pasar Modal
juga ada, namanya beli index. Index-index yang sering dibeli ini diambil dari
saham-saham Blue Chip (saham yang paling aktif di Pasar Modal), yaitu Dou Joes
index dan hang seng index. Ukuran aktif itu adalah sahamnya memberikan prospek
yang lebih baik.
Pada grafik Istilah Bearish
adalah penurunan sedangkan Bullish adalah kenaikan. Jika disaat 12.890 berharap
nilainya bisa naik lagi, maka ditahan (hedge) dititik itu agar tidka dijual.
Namun kenyataannya nilainya terus menurun, maka dia mengalami potensial loss.
Syarat untuk menahan (hedging) harus memiliki cukup modal karena sudah
mengalami rugi 7000. Proses ini jarang terjadi di pasar modal, biasanya ini
terjadi di pasar uang, karena ini hitungannya masih jam, kalo di pasar uang hitungannya
sudah detik dan menit.
Kalau di pasar modal belinya
saham, tapi kalau di pasar uang yang dibeli adalah indeks/nilai. Di Pasar Modal
juga ada, namanya beli index. Index-index yang sering dibeli ini diambil dari
saham-saham Blue Chip (saham yang paling aktif di Pasar Modal), yaitu Dou Joes
index dan hang seng index. Ukuran aktif itu adalah sahamnya memberikan prospek
yang lebih baik.
Jika di pasar uang, dapat keluar
masuk pasar dari mana saja, isi terjadi di valas/forex. Seperti pada grafik,
bisa di 12.890 beli atau di 7.890 atau 10.890. artinya lembaga keuangan punya
fleksibilitas tinggi karea bisa main di sisi securities tetapi hars memenuhi
LDR juga.
Besar loan yang disalurkan
membuat LDR semakin besar, begitu juga sebaliknya. Ekspansi kredit untuk
meningkatkan loan, bank harus berusaha menjual produknya hingga mendapatkan
loan yang besar. Seperti gambar di atas, bank A lebih besar ekspansinya dari
bank B, berdaasarkan tolok ukur presentase LDR. Jika ada bank melakukan
ekspansi kredit diharapkan loan ditingatkan (LDR juga meningkat), kalo
rekapitulasi berarti capital bertambah dan mungkin menurunkan LDR, tetapi kalau
loan nya juga tidak signifikan. Ada pengaruh antara rekapitalisasi terhadap
profit. Sebelum ke profit, masuknya ke LDR dulu, melihat bagaimana posisi LDR
nya. Sehingga munculah Net Interest
Margin (NIM) mengenai interest spread
yaitu kegiatan operasional, melihat margin dari interestnya. Margin interest
nya ini dari volume loan dan volume deposit beserta tingkat bunganya. Dua hal
yang berpengaruhi dalam penentuan profit dalam operasional bank yaitu volume
deposit & volume loan dan tingkat bunganya.