Sabtu, 22 Oktober 2011

Globalisasi


Tugas Teori Ekonomi 1 - Bapak Dr. Prihantoro

Globalisasi  adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung dan terkait antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Globalisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

Sejarah globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.  berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.

Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.

Ciri-ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia :

·    Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
·     Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
·      Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidangfashion, literatur, dan makanan.
·     Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.

 Masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi disebut pro-globalisai yang menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Cina memiliki keunggulan komparatif pada produk handphone) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Cina dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi handphone, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Sedangkan masyarakat yang sulit menerima adanya globalisasi disebut antiglobalisasi, yaitu suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Antiglobalisasi  dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.

Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
 Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang akan semakin cepat mengikuti perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan ekonomi dan juga mempertajam persaingan antarnegara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam investasi, keuangan, dan produksi.



Circular Flow of Economic

Tugas Teori Ekonomi 1 - Bapak Dr. Prihantoro

Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang terliba dalam perekonomian, dapat dilihat dari circular flow berikut ini :



Dalam circular flow, di jelaskan bahwa masyarakat mengkonsumsi barang dan jasa dari produsen. Sebagai timbal balik kepada masyarakat, produsen memberikan gaji kepada tenaga kerja (masyarakat) yang bekerja pada perusahaan-perusahaannya. Masyarakat juga membayar pajak kepada pemerintah sehingga masyarakat mendapatkan subsidi dari pemerintah (transfer payment). Masyarakat yang berperan sebagai penerima pendapatan dari produsen akan menyisihkan sebagian besar pendapatan mereka (sisa dari uang belanja) untuk ditabung di bank agar memperoleh bunga yang besar (i1), kemudian masyarakat yg lainnya akan meminjam uang ke bank dengan penetapan sejumlah suku bunga. Uang yang tadinya di peroleh dari pinjaman kredit akan akan disalurkan ke produsen sebagai untuk melakukan pembelian barang-barang modal. Setelah produsen menghasilkan laba, maka sebagian laba tersebut akan di kembalikan kepada masyarakat sebagai timbal balik atas investasinya kepada produsen berupa bunga (i2) dari deviden.  Masyarakat juga membuat aspirasi kepada penampung aspirasi yang akan menjadi sebuah kabijakan kepada pemerintah yang nantinya untuk masyarakat juga. Dengan konsumsi masyarakat kepada produsen akan membantu bank dalam menarik nasabah yang ingin menabung, peran pemerintah dapat menggandeng salah satu dari produsen maupun bank jika mereka memiliki kekurangan J

Dalam hal ini, suku bunga menjadi tolak ukur bagi masyarakat, produsen dan bank. Jika i1 naik maka masyarakat yang menabung juga akan banyak. Sedangkan i2, jika suku bunga naik maka investasi akan menjadi murah karena masyarakat cenderung memilih untuk menabung.

EKONOMI : Sumber Daya, Kebutuhan & Keinginan dan Pengelolaannya

Tugas Teori Ekonomi 1 - Bapak Dr. Prihantoro

Permasalahan ekonomi akan selalu hadir dalam kehidupan mamnusia. Permasalahan ini timbul karena beragamnya keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, beragam keinginan tersebut tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan sumber daya ekonomi, hal ini disebabkan jumlah sumber daya tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan hidup manusia. Selain itu, sifat manusia yang rakus pun juga berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan yang harus dilakukan dengan pengorbanan tertentu sehingga memperoleh kepuasan maksimal. Makanya ilmu ekonomi masih perlu dipelajari karena jika kebutuhan manusia dapat terpenuhi, sumber daya tidak perlu digunakan. Manusia tidak lagi bekerja karena barang yang diinginkan dan dibutuhkannya mudah di dapat. Tapi kenyataannya belum ada masyarakat yang memiliki segalanya dan serba mudah untuk memenuhi kebutuhannya.

Kebutuhan hidup bisa terpenuhi jika manusia melakukan kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi). Untuk melakukan kegiatan ekonomi dibutuhkan sumber daya ekonomi. Akan tetapi sumber daya ekonomi bersifat terbatas sehingga tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi. Keterbatasan inilah yang menyebabkan kelangkaan. Semakin langka barang tersebut, maka semakin besar pengorbanan yang harus diperlukan.

Barang  itu sendiri terbagi dua, barang langka dan barang tidak langka (bebas). Barang langka yaitu barang yang untuk mendapatkannya harus dengan pengorbanan, contoh seorang membutuhkan air bersih harus membelinya terlebih dahulu, seorang membeli pakaian juga butuh pengobanan. Sedangkan barang tidak langka yaitu barang yang untuk memperolehnya tidak butuh pengorbanan, misalnya udara dan air laut. Kenapa adanya barang langka dan barang bebas? Karena kebutuhan manusia itu berbeda-beda dan kapasitas kebutuhan manusia juga berbeda, sehingga manusia berusaha untuk mengelola sumber daya agar kebutuhannya terpenuhi untuk mendapatkan kepuasaanya. Agar kebutuhan hidup yang beragam bisa terpenuhi secara memuaskan, seseorang harus memanfaatkan sumber daya yang ada secara bijak dan tidak serakah.